Jumat, 05 Juni 2015

Akuntansi Internasional

Disusun oleh :
1.      Endra yani                 22211434
2.      Genda aditya              2B214063
3.      Indah tabaroka          23211575
4.      Ivo devathe                23211761
5.      Neny herawati            25211133
BAB I
Pendahuluan
A.                 SUDUT PANDANG SEJARAH
Sebagai permulaan, sistim pembukuan berpasangan yang umumnya di anggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui hari ini, berawal dari negara-negara kota di italia pada abad 14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di italia utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
B.                 SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menurus atas hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
C.                 PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau akan terus berlanjut. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan globalpada tingkat mikro, seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC besar. Penggabungan pengungkapan dari seluruh MNC di seluruh dunia akan mengkonfirmasikan bahwa perdagangan saat ini tidak lagi bersifat bilateral atau regional tetapi sungguh-sungguh bersifat global.
D.                 INOVASI KEUANGAN
Adanya manajemen resiko pertumbuhan jasa manajemen resiko yang tepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen resikonya.
E.                 KOMPETISI GLOBAL
Hal yang baru adalah standar pertandingan yang kini melampaui batas-batas nasional dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.
F.                   MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
G.                INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Tiga Wilayah dengan pasar modal terbesar adalah benua Amerika, ASIA-Pasific, dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah :
a.                   Amerika
Bursa saham terbesar di Amerika adalah NYSE dan NASDAQ
b.                  Eropa Barat
Bursa saham terbesar di Eropa adalah London SE
c.                   ASIA
Bursa terbesar di ASIA adalah Tokyo SE dan Bombay SE
H.                PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-bantas di eropa untuk memperluas kelompok oemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan.
BAB II
Perkembangan dan Klasifikasi
            Akuntansi harus memberika respon terhadap kebutuhan ,masyarakat aka informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik.
A.                 Perkembangan
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signitifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1.                  Sumber pendanaan
Sumber utama pendanaan berasal dari kepemilikan Publik dan Bank.
2.                  Sistem Hukum
Ada kodifikasi umum (Sipil) dan umum (Kasus). Kodifikasi, lengkap dan menyangkut banyak prosedur. Umum berdasarkan kasus perkasus.
3.                  Perpajakan
Perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan perpajakan..
4.                  Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri.
5.                  Inflasi
Negara dengan inflasi yang tinggi sering menuntut perusahaan melakukan berbagai harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
6.                  Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.                  Tingkat Pendidikan
Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan disuatu negara secara umum juga rendah.
8.                  Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
B.                 Klasifikasi
1.                  Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi
Berdasarkan pendekatan makroekonomi, mikroekonomi, independen dan pendekatan yang seragam.
2.                  Sistem Hukum : Akuntansi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
-       Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar “,transparasi dan pengungkapan dan penuh pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
-     Akuntansi dalam negara negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistik.
3.       Sistem praktik : Akuntansi Penyajian Wajar vs Kepatuhan Hukum
Penyajian wajar dan subtansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan ciri utama akuntansi hukum. Akuntansi kepatuahan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak / mematuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional.
Bab III
Akuntansi Komparatif : EROPA
A.                 BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
·         Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan .
·         Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
  1. Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
  2. Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
  3. Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
  1. Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan)
  2. Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
B.                 IFRS DALAM UNI EROPA
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebauah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
C.                 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
a.                  Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1.      Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2.      Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3.      Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4.      Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah    distandarisasi.
5.      Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.      Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5.      Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan Direktur
5.      Laporan Auditor
b.                  Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1.      memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2.      memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
  1. German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
  2. Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
  3. Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
  4. Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
  5. Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Manajemen
5.      Laporan Auditor
c.                   Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
·         Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.
·         Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan keuangan.
·         Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
·         Act on Auditors: Mengatur proses audit.
·         Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3.      Catatan
d.                  Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
·        Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·        Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
·        Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·        Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·        Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Direktur
5.      Informasi lain yang sudah ditentukan
e.                  Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
  1. Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
  2. Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
  3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
  4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
  5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
  1. The Institute of Chartered Accountants in England dan Wales
  2. The Institute of Chartered Accountants in Ireland
  3. The Institute of Chartered Accountants in Scotland
  4. The Association of Chartered Certified Accountants
  5. The Chartered Institute of Management Accountants
  6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1.      Laporan direktur
2.      Akun Laba dan Rugi serta neraca
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.      Laporan kebijakan akuntansi
6.      Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.      Laporan auditor
BAB IV
Akuntansi Komparatif : Amerika dan Asia
Bab 4 akan membahas akuntansi dari lima negara, dua di benua amerika (Meksiko dan Amerika Serikat) serta tiga benua Asia (Cina, India, dan Jepang).
A.                 Lima Sistem Akuntansi Keuangan Nasional
1.                  Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Board-FASB), namun yang menjadi penyokong kewenangan standar akuntansinya adalah agensi kepemerintahan komisi keamanan dan kurs (Securities and Exchange Commission-SEC).
Hingga tahun 2002, Institut Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of Certified Public Accounttants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga mengaudit standar mereka.
Tipe laporan keuangan tahunan pada perusahaan besar di AS memiliki beberapa komponen dibawah ini :
-         Laporan Manajemen
-         Lapoaran Auditor Independen
-         Laporan Keuangan Primer
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
SEC memiliki wewenang penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada perusahaan publik tetapi bergantung pada sektor swasta dalam menerapkan standar tersebut. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan saat FASB dinilai bergerak terlalu lambat atau menyimpang.
2.        Meksiko
Meksiko memiliki free market ekonomi yang besar, perekonomian free market mulai membaik selama 1990-an yang membantu mengurangi inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membawa dasar ekonomi yang lebih baik.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Semua perusahaan yang berada dibawah hukum meksisko harus menunjukkan minimal satu auditor berwenang untuk melaporkan kepada para pemegang saham terkait laporan keuangan tahunan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
1.      Neraca
2.      laporan Laba-Rugi
3.      Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
4.      Laporan perubahan posisi keuangan
5.      Catatan, merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan
3.        Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan jepang menggambarkan adanya percampuran dan pengaruh domestik dan internasional. Pada setengah awal abad ke-20, pemikiran akuntansi merupakan refleksi adanya pengaruh jerman, sisa abad selanjutnya adalah pemikiran AS. Pada 2001 terjadi perubahan yang besar dengan pembentukan organisasi organisasi pengaturan standarisasi akuntansi sektor swasta.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Japanese institute of Certified Publik Accountants (JICPA) merupakan organisasi profesional dari CPAs di jepang. Untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan audit, JICPA mengeluarkan panduan mengenai permaslahan akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi akuntansi.
Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4.      Laporan bisnis
5.      Jadwal terkait
4.         Cina
Karakteristik dasar akuntansi cina dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 menerapkan sistem ekonomi terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
The state council/dewan pemerinta (sebuah lembaga eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) mengeluarkan aturan pelaporan dan akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). Semua peraturan fokus pada pembukuan, persiapan laporan keuangan, praktik pelaporan dan akuntansi keuangan lainnya dan berbagai hal tentang pelaporan.
Laporan Keuangan
a.       Neraca
b.      Laporan laba rugi
c.       Laporan arus kas
d.      Laporan perubahan ekuitas
e.       Catatan
5. India
Perekonomian eropa mulai bersaing dengan india setelah portugis tiba pada tahun 1498. Benteng luar pertama orang inggris dibentuk diperusahaan india bagian selatan tahun 1619., dan satuan perdagangan terusmenerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an.
Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi india digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Penetapan lembaga pertama diatur dalam undang-undang tahu 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan pemeliharaan dan pemerisaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun 1866, bersama dengan kualifikasi resmi auditor pertama berlandaskan hukum inggris.
Pelaporan Keuangan
1.      Neraca dua tahun
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan Arus Kas
4.      Kebijakan Akuntansi dan Catatan
BAB V
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
A.                    Perkembangan Pengungkapan
            Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, dan faktor-faktor lainnya.
a)             Pengungkapan Sukarela
Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah dalam   perdagangan sekuritas perusahaan.
b)             Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas (bersama dengan lembaga peraturan professional dan pemerintah seperti halnya komisi pertukaran dan sekuritas amerika serikat dan agen pelayanan keuangan jepang).
c)             Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
SEC secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk melengkapi informasi keuangan. Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan kualitas pasar.
B.                 Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Pratik pengungapan laporan tahunan memperlihatkan respon manajer terhadap kebutuhan pengaturan pengungkapan intensif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan pengguna secara sukarela.
a)                  Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang  relevan didalam kesetaraan pasar dunia, ketiga kategori informasi progresif ini menjadi lebih umum sebagaimana kita berangkat dari  periraanm informasi potensial serta sasaran dan tujuan.
b)                  Pengungkapan Segmen
IFRS mencakup laporan segmen yang sangat lengkap, seperti standar akuntansi di berbagai Negara. Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untu memahami bagian=bagian perusahaan menata semuanya.
c)                  Pelaporan Pertanggung Jawaban Sosial
Laporan pertanggung jawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas social dan lingkungan.
d)                  Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Pengungkapan khusus meliputi :
1.                  Laporan yang mudah tentang informasi keuangan e dalam mata uang asing
2.                  Pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya.
3.                  Posisi dan laporan keuangan ulang terbatas diketetapan standar akuntansi yang kedua.
4.                  Sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
e)                  Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
OECD melaporkan enam prinsip dasar pengelolaan perusahaan
1.                   Menentuan dasar untuk kerangka kerja pengelolaan perusahaan yang efektif
2.                   Hak-hak pemegang saham dan fungsi kepemilian utama
3.                   Perlakuan yang wajar terhadap pemegang saham
4.                   Peran pemegang saham dalam pengelolaan perusahaan
5.                   Pengungkapan dan transparasi
6.                   Tanggung jawab direksi
C.                 Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-negara Dengan Pasar Baru Muncul
            Biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya level pengungkapan yang rendah di negara dengan pasar yang baru muncul konsisten dengan sistem pemerintah dan keuanagan perusahaan mereka..Pengungkapan kepada publik yang tepat waktu dari pada lebih mengembangkan ekonomi.
D.                Implikasi Bagi Pengguna Laporan Keuangan Dan Manajer
Penggunaan laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan kauangan yang luas. Walaupun para manajer di berbagai perusahaan terus terpengaruh dengan biaya pengungkapan informasi kepemilikan, tingkat pengungkapan yang bersifat keharusan dan sukarela terus meningkat di seluruh dunia.
BAB IV
Translasi Mata Uang Asing
A.                 ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation).
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.      mencatat transaksi mata uang asing;
2.      memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.      berkomunikasi dengan peminat saham asing.
B.                 LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asaing tidaklah sama dengan konversi yaitu translasi mata uang secara fisik. Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung dipasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Transaksi dipasar spot melibatkan pembelian atau penjaulan mata uang langsung ditempat. Transaksi pada pasar forward adalah perstujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian uang mata uang.
C.                 EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
·         Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
·         Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·         Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
D.                TRANSLASI MATA UANG ASING
·                Metode Nilai Tukar Tunggal
·                Metode Nilai Tukar Ganda
o    Metode Current-Noncurrent
o    Metode Moneter-Nonmoneter
o    Metode Kurs Sementara
E.                 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)      Penangguhan
2)      Penangguhan dan Amortisasi
3)      Penangguhan Sebagian
4)      Tidak Ada Penangguhan
F.         PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1)      Pra-1965
2)      1965-1975
3)      1975-1981
4)      1981-Sekarang
G.                GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
·                Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
·                Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
·                Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
H.             PERMASALAHAN PERHITUNGAN
·                Perspektif Laporan
·                Harga Perolehan
·                Konsep Pendapatan
·                Laba Terkelola
I.             TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
SAK ETAP
Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan.
SAK ETAP                  :  Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik
Fungsi                          : Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang: - Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
-       Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Entitas yang mempunyai tanggung jawab publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP apabila diizinkan oleh regulator. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diizinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No. 11/37/DKBU tanggal 31 Desember 2009.  
Apabila perusahaan memakai SAK ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.
PERBEDAAN IFRS DENGAN PSAK
International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Standar akuntansi internasional ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Di Indonesia maupun dunia global, Isu mengenai Adopsi IFRS terhadap standar akuntansi semakin gencar terdengar, hal tersebut disebabkan karena adanya kebutuhan akan informasi keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat bersaing dan menarik investor secara global. Choi, et al.(2010) menyatakan bahwa Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standart harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara.
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
1.        Full Adoption
Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.
2.        Adopted
Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
3.        Piecemeal
Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
4.        Referenced
Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar.
5.        Not adopted at all
Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan adopsi IFRS di Indonesia :
Sumber : Prihadi, 2011
1.        Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2.        Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3.        Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah kerangka acuan dalam prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan.PSAK saat ini menjadi peraturan yang mengikat, agar pengertian yang ada menjadi tidak bias pada suatu pos laporan keuangan.PSAK menjadi standar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan.
Pendahuluan dan Kerangka Dasar (IAS 1; PSAK 1)
No.
Perbedaan
IFRS
PSAK
Efek Konvergensi
1
Cangkupan pengaturan
Desain IFRS diperuntukan untuk entitas yang bersifat profit oriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
SAK diperuntukan untuk Entitas yang bersifat profit-oriented, Nirlaba, UKM, dan perusahaan berbasis syariah.
Akan ada penerapan standar yang bersifat setengah-setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah
2
Kerangka Dasar
Menungkinkan penilaian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan disajikan dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)
Sama seperti IFRS, PSAK memberikan alternative penggunaan nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly stated” (kerangka dasar par 46)
3
Pernyataan kepatuhan akan standar
Entitas harus membuat pernytaan eksplisit tentang kepatuhan akan standar IFRS
Entitas tidak harus membuat pernyataan kepatuhan akan SAK
Harus dibuat pernyataan eksplisit akan kepatuhan pada PSAK di CALK
4
Prinsip Keteapan Waktu (Timeliness)
Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan laporan keuangan
Dianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
Perlunya penyusuaian aturan terkait dengan kewajiban entitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam menyampaikan SPT Tahunan paling lambat tanggal 31 maret untuk WP Orang Pribadi dan 30 April untuk WP Badan
5
Basis Standar
Menganut standar akuntansi berbasis prinsip untuk meningkatkan transparansi, akuntabiliotas, dan keterbantingan laporan keuangan antar entitas secara global.
Menganut standar akuntansi berbasis aturan.
6
Prinsip Konservatif
Tidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatian
Masih mengakui prinsip konservatif
Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan ( IAS 1; PSAK 1 REV 1998)
No.
Perbedaan
IFRS
PSAK
Efek Konvergensi
1
Komponen Laporan Keuangan yang Lengkap
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas:
·         Laporan posisi keuangan (neraca)
·         Laporan laba rugi komprehensif
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan penyajian retrospektif terhadap penerapan kebijakan akuntansi
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Laporan arus kas
·         Catatan atas laporan keuangan
2
Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuamgan (Neraca)
Berdasarkan ilustrasi IFRS:
Aset:
Aset Tidak Lancar
Aset Lancar
Ekuitas:
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Hak non-pengendali
Liabilitis:
Liabilitis jangka panjang
Liabilitis jangka pendek
Berdasar PSAK:
Aset:
Aset Lancar
Aset tidak Lancar
Liabilitis:
Liabilitis jangka pendek
Liabilitis Jangka panjang
Ekuitas:
Hak non-pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
3
Istilah Minority Interest
Istilah minority interest (hak minoritas) diganti menjadi non controlling interet (hak non pengendali) dan disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas.
Menggunakan istilah hak minoritas
4
Pos luar biasa (extraordinary item)
Tidak mengenal istilah pos luar biasa (extraordinary item)
Masih memakai istilah pos luar biasa ( extraordinary item)
5
Penyajian liabilitas jangka panjang yang akan dibiayai kembali
Liabilitas jangka panjang disajikan sebagai disajikan sebagai liabilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo dalam 12 bulan meskipun perjanjian pembiayaan kembali sudah selesai setelah periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
Tetap disajikan sebagai liabitas jangka panjang
PERSEDIAAN (IAS 2; PSAK 14 REV 2008)
No
PERBEDAAN
IFRS
PSAK
Efek
Konvergensi
1
Pengukuran biaya
Pengukuran persediaan
berdasarkan biaya
atau net realizable
value (nilai realisasi
bersih) mana yang
lebih rendah
Sama dengan IFRS,
Persediaan harus
diukur berdasarkan
biaya atau
nilai realisasi neto,
mana yang lebih
rendah.

2
Penggunaan
Metode LIFO
IFRS melarang
penggunaan metode
LIFO (Last In First
Out). Hanya boleh
menggunakan metode FIFO atau rata-rata tertimbang
Dalam PSAK No 14
Rev 1994, penggunaan metode LIFO masih
diperbolehkan.
Namun dalam Revisi
tahun 2008 penggunaan metode LIFO sudah dilarang. Hanya digunakan metode FIFO (First in First Out) / rata-rata terimbang.
Diperlukan
penyesuaian aturan
terhadap pelarangan metode LIFO dalam
konteks perpajakan
Daftar Pustaka
 Choi, Frederick D. S., dan Gary K. M. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Hans Kartikahadi, dkk. (2012). Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba          Empat
Prihadi, Toto. 2011. Buku Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai Dengan IFRS Dan PSAK. Jakarta : PPM Manajemen.
 https://staff.blog.ui.ac.id/martani/.../SAK-ETAP-DETIL-12092014.pptx Diakses : 05 juni 2015 pukul 13.
https://www.academia.edu/9072219/Perbedaan_SAK_ETAP_dengan_PSAK_umum Diakses : 05 juni 2015 pukul 14.00 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar