Disusun oleh :
1.
Endra
yani 22211434
2.
Genda
aditya 2B214063
3.
Indah
tabaroka 23211575
4.
Ivo
devathe 23211761
5.
Neny
herawati 25211133
BAB I
Pendahuluan
A.
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sebagai permulaan, sistim pembukuan berpasangan
yang umumnya di anggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita
ketahui hari ini, berawal dari negara-negara kota di italia pada abad 14 dan
15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
italia utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
B.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Faktor-faktor ini tumbuh
dari pengurangan yang signifikan dan terus-menurus atas hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
dalam teknologi informasi.
C.
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait
dengan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Kegiatan ini yang berakar
dari masa lampau akan terus berlanjut. Untuk memperoleh gambaran yang lebih
baik mengenai pola perdagangan globalpada tingkat mikro, seseorang hanya perlu
mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC besar. Penggabungan
pengungkapan dari seluruh MNC di seluruh dunia akan mengkonfirmasikan bahwa
perdagangan saat ini tidak lagi bersifat bilateral atau regional tetapi sungguh-sungguh
bersifat global.
D.
INOVASI KEUANGAN
Adanya manajemen resiko
pertumbuhan jasa manajemen resiko yang tepat memungkinkan perusahaan dapat
mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen resikonya.
E.
KOMPETISI GLOBAL
Hal yang baru adalah
standar pertandingan yang kini melampaui batas-batas nasional dalam penentuan
acuan terhadap pesaing internasional, harus berhati-hati untuk memastikan bahwa
perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.
F.
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Merger umumnya diringkas
dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan
yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan
akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan
pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. perbedaan
aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak
sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
G.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Tiga Wilayah dengan pasar modal terbesar
adalah benua Amerika, ASIA-Pasific, dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika
dan Timur Tengah :
a.
Amerika
Bursa saham terbesar di
Amerika adalah NYSE dan NASDAQ
b.
Eropa Barat
Bursa saham terbesar di
Eropa adalah London SE
c.
ASIA
Bursa terbesar di ASIA
adalah Tokyo SE dan Bombay SE
H.
PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS
NEGARA
Perusahaan penerbit saham
bermaksud melakukan pencatatan lintas-bantas di eropa untuk memperluas kelompok
oemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau
membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan.
BAB II
Perkembangan
dan Klasifikasi
Akuntansi
harus memberika respon terhadap kebutuhan ,masyarakat aka informasi yang terus
berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik.
A.
Perkembangan
Ada delapan
faktor yang memiliki pengaruh signitifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1.
Sumber pendanaan
Sumber utama
pendanaan berasal dari kepemilikan Publik dan Bank.
2.
Sistem Hukum
Ada kodifikasi umum (Sipil) dan umum (Kasus). Kodifikasi, lengkap dan
menyangkut banyak prosedur. Umum berdasarkan kasus perkasus.
3.
Perpajakan
Perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan perpajakan..
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak
Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh
bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri.
5.
Inflasi
Negara dengan inflasi yang tinggi sering menuntut perusahaan melakukan
berbagai harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama.
7.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan
disuatu negara secara umum juga rendah.
8.
Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
B.
Klasifikasi
1.
Empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi
Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, mikroekonomi, independen dan pendekatan
yang seragam.
2.
Sistem Hukum : Akuntansi Hukum Umum
versus Kodifikasi Hukum
- Akuntansi dalam negara-negara hukum umum
memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar “,transparasi dan
pengungkapan dan penuh pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
- Akuntansi dalam negara negara yang
menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistik.
3. Sistem
praktik : Akuntansi Penyajian Wajar vs Kepatuhan Hukum
Penyajian
wajar dan subtansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan ciri utama
akuntansi hukum. Akuntansi kepatuahan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan
yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak / mematuhi
rencana makroekonomi pemerintah nasional.
Bab III
Akuntansi
Komparatif : EROPA
A.
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
·
Standar akuntansi merupakan regulasi atau
peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
pengolahan laporan keuangan .
·
Susunan standar merupakan proses perumusan standar
akuntansi.
Tiga
alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
- Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
- Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
- Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan
standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
- Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan)
- Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
B.
IFRS DALAM UNI EROPA
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui
sebauah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang
terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan
gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
C.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
a.
Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur
dalam Plan Comptable General, berisi:
1. Tujuan dan prinsip laporan dan
akuntansi keuangan.
2. Definisi asset, utang, ekuitas
pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3. Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4. Daftar akun, persyaratan
penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
5. Contoh laporan keuangan dan aturan
presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi
Nasional).
2. Comite de la Reglementation
Comptable,
atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar
Keuangan).
4. Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan
Publik).
5. Compagnie Nationale des Commissaires
aux Comptes,
atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan
Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
b.
Jerman
Akuntansi
nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1. memungkinkan perusahaan yang
mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2. memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan
gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
- German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
- Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
- Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
- Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
- Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan
Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
c.
Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih
menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang
ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
·
Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.
·
Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan
penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan
keuangan.
·
Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan
memantau pasar modal.
·
Act on Auditors: Mengatur proses audit.
·
Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan,
pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi
praktik audit seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian
(Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
d.
Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan
laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat
tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga
munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
·
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang
jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus
dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis
yang aman.
·
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk
menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten,
dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus
diungkapkan dengan tepat.
·
Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu
harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
e.
Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan
dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and
Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang
tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
- Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
- Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
- Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
- Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
- The Institute of Chartered Accountants in England dan Wales
- The Institute of Chartered Accountants in Ireland
- The Institute of Chartered Accountants in Scotland
- The Association of Chartered Certified Accountants
- The Chartered Institute of Management Accountants
- The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam
laporan keuangan
7. Laporan auditor
BAB IV
Akuntansi Komparatif : Amerika dan
Asia
Bab 4 akan
membahas akuntansi dari lima negara, dua di benua amerika (Meksiko dan Amerika
Serikat) serta tiga benua Asia (Cina, India, dan Jepang).
A.
Lima Sistem Akuntansi Keuangan
Nasional
1.
Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur
oleh badan sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Board-FASB), namun yang menjadi penyokong kewenangan standar akuntansinya
adalah agensi kepemerintahan komisi keamanan dan kurs (Securities and Exchange
Commission-SEC).
Hingga tahun 2002, Institut
Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of Certified Public
Accounttants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga mengaudit standar
mereka.
Tipe laporan keuangan tahunan pada
perusahaan besar di AS memiliki beberapa komponen dibawah ini :
-
Laporan Manajemen
-
Lapoaran Auditor Independen
-
Laporan Keuangan Primer
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
SEC memiliki wewenang penuh untuk
menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada perusahaan publik tetapi
bergantung pada sektor swasta dalam menerapkan standar tersebut. Hal ini
bekerja dengan FASB dan bersifat menekan saat FASB dinilai bergerak terlalu
lambat atau menyimpang.
2. Meksiko
Meksiko memiliki free market ekonomi
yang besar, perekonomian free market mulai membaik selama 1990-an yang membantu
mengurangi inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membawa dasar
ekonomi yang lebih baik.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Semua perusahaan yang berada dibawah
hukum meksisko harus menunjukkan minimal satu auditor berwenang untuk
melaporkan kepada para pemegang saham terkait laporan keuangan tahunan.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan
di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus
meliputi:
1. Neraca
2. laporan Laba-Rugi
3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan perubahan posisi keuangan
5. Catatan, merupakan bagian yang melengkapi
laporan perubahan posisi keuangan
3. Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan
jepang menggambarkan adanya percampuran dan pengaruh domestik dan
internasional. Pada setengah awal abad ke-20, pemikiran akuntansi merupakan
refleksi adanya pengaruh jerman, sisa abad selanjutnya adalah pemikiran AS.
Pada 2001 terjadi perubahan yang besar dengan pembentukan organisasi organisasi
pengaturan standarisasi akuntansi sektor swasta.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Japanese institute of Certified
Publik Accountants (JICPA) merupakan organisasi profesional dari CPAs di
jepang. Untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan audit, JICPA mengeluarkan
panduan mengenai permaslahan akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam
mengembangkan standardisasi akuntansi.
Laporan
Keuangan
Perusahaan yang
bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang
isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang
saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
4.
Cina
Karakteristik dasar akuntansi cina
dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 menerapkan sistem ekonomi
terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
The state council/dewan pemerinta
(sebuah lembaga eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) mengeluarkan aturan
pelaporan dan akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting and Reporting
Rules for Enterprises-FARR). Semua peraturan fokus pada pembukuan, persiapan laporan
keuangan, praktik pelaporan dan akuntansi keuangan lainnya dan berbagai hal
tentang pelaporan.
Laporan
Keuangan
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan ekuitas
e. Catatan
5. India
Perekonomian eropa mulai bersaing
dengan india setelah portugis tiba pada tahun 1498. Benteng luar pertama orang
inggris dibentuk diperusahaan india bagian selatan tahun 1619., dan satuan
perdagangan terusmenerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an.
Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi india
digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri
pengganti barang impor.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Penetapan lembaga pertama diatur
dalam undang-undang tahu 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan
pemeliharaan dan pemerisaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun
1866, bersama dengan kualifikasi resmi auditor pertama berlandaskan hukum
inggris.
Pelaporan
Keuangan
1. Neraca dua tahun
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Kebijakan Akuntansi dan Catatan
BAB V
PELAPORAN
DAN PENGUNGKAPAN
A.
Perkembangan
Pengungkapan
Standar
dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan
ekonomi, pendidikan, dan faktor-faktor lainnya.
a)
Pengungkapan Sukarela
Keuntungan
dari pengungkapan tersebut mungin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah
dalam perdagangan sekuritas perusahaan.
b)
Kebutuhan Pengaturan
Pengungkapan
Untuk
melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas (bersama dengan lembaga
peraturan professional dan pemerintah seperti halnya komisi pertukaran dan
sekuritas amerika serikat dan agen pelayanan keuangan jepang).
c)
Pembahasan Laporan Keuangan
SEC Amerika Serikat
SEC
secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk melengkapi informasi keuangan.
Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan
kualitas pasar.
B.
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan
Pratik pengungapan
laporan tahunan memperlihatkan respon manajer terhadap kebutuhan pengaturan
pengungkapan intensif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan
pengguna secara sukarela.
a)
Pengungkapan Informasi
Progresif
Pengungapan
informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan didalam kesetaraan pasar dunia, ketiga
kategori informasi progresif ini menjadi lebih umum sebagaimana kita berangkat
dari periraanm informasi potensial serta
sasaran dan tujuan.
b)
Pengungkapan Segmen
IFRS
mencakup laporan segmen yang sangat lengkap, seperti standar akuntansi di
berbagai Negara. Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan
untu memahami bagian=bagian perusahaan menata semuanya.
c)
Pelaporan Pertanggung
Jawaban Sosial
Laporan
pertanggung jawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas social dan
lingkungan.
d)
Pengungkapan Khusus
bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang
Digunakan
Pengungkapan
khusus meliputi :
1.
Laporan yang mudah
tentang informasi keuangan e dalam mata uang asing
2.
Pembahasan perbedaan
antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan
beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya.
3.
Posisi dan laporan keuangan
ulang terbatas diketetapan standar akuntansi yang kedua.
4.
Sebuah laporan keuangan
lengkap disiapkan berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
e)
Pengungkapan
Pengelolaan Perusahaan
OECD
melaporkan enam prinsip dasar pengelolaan perusahaan
1.
Menentuan dasar untuk
kerangka kerja pengelolaan perusahaan yang efektif
2.
Hak-hak pemegang saham
dan fungsi kepemilian utama
3.
Perlakuan yang wajar
terhadap pemegang saham
4.
Peran pemegang saham
dalam pengelolaan perusahaan
5.
Pengungkapan dan
transparasi
6.
Tanggung jawab direksi
C.
Pengungkapan
Laporan Tahunan di Negara-negara Dengan Pasar Baru Muncul
Biasanya
kurang luas dan kurang dapat dipercaya level pengungkapan yang rendah di negara
dengan pasar yang baru muncul konsisten dengan sistem pemerintah dan keuanagan perusahaan mereka..Pengungkapan kepada
publik yang tepat waktu dari pada
lebih mengembangkan
ekonomi.
D.
Implikasi
Bagi Pengguna Laporan Keuangan Dan Manajer
Penggunaan
laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan
kauangan yang luas. Walaupun para manajer di berbagai perusahaan terus
terpengaruh dengan biaya pengungkapan informasi kepemilikan, tingkat
pengungkapan yang bersifat keharusan dan sukarela terus meningkat di seluruh
dunia.
BAB IV
Translasi Mata Uang Asing
A.
ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing
(translation).
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing,
yaitu:
1.
mencatat transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi dengan peminat saham asing.
B.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asaing
tidaklah sama dengan konversi yaitu translasi mata uang secara fisik. Transaksi
mata uang asing bisa terjadi langsung dipasar spot, pasar forward, atau pasar
swap. Transaksi dipasar spot melibatkan pembelian atau penjaulan mata uang
langsung ditempat. Transaksi pada pasar forward adalah perstujuan untuk
mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan
datang. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang
simultan atau penjualan spot dan pembelian uang mata uang.
C.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca
mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
·
Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku
saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan
mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau
dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
D.
TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
o
Metode Current-Noncurrent
o
Metode Moneter-Nonmoneter
o
Metode Kurs Sementara
E.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG
ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing,
yaitu:
1) Penangguhan
2) Penangguhan dan Amortisasi
3) Penangguhan Sebagian
4) Tidak Ada Penangguhan
F. PENGEMBANGAN
AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang
asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1) Pra-1965
2) 1965-1975
3) 1975-1981
4) 1981-Sekarang
G.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21
·
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang
Fungsional
·
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah
Mata Uang Fungsional
·
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang
Fungsional
H.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
·
Perspektif Laporan
·
Harga Perolehan
·
Konsep Pendapatan
·
Laba Terkelola
I.
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah
negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris.
Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter
yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan
padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
SAK ETAP
Ikatan Akuntan
Indonesia menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP berlaku secara efektif untuk
penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Penerapan dini diperkenankan.
SAK ETAP :
Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik
Fungsi :
Digunakan
untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang: - Tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan; dan
-
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Entitas yang
mempunyai tanggung jawab publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP
apabila diizinkan oleh regulator. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah
diizinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai
dengan SE No. 11/37/DKBU tanggal 31 Desember 2009.
Apabila
perusahaan memakai SAK ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di
perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.
PERBEDAAN
IFRS DENGAN PSAK
International
Financial Reporting Standards
(IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB). Standar akuntansi internasional ini
disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB) Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Di
Indonesia maupun dunia global, Isu mengenai Adopsi IFRS terhadap standar
akuntansi semakin gencar terdengar, hal tersebut disebabkan karena adanya kebutuhan
akan informasi keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat
bersaing dan menarik investor secara global. Choi, et al.(2010) menyatakan
bahwa Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standart
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai
Negara.
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK),
tingkat pengadopsian
IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
1.
Full
Adoption
Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan
menerjemahkan IFRS
word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.
2.
Adopted
Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan
kondisi di negara tersebut.
3.
Piecemeal
Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor
IFRS yaitu nomor
standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
4.
Referenced
Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya
mengacu pada IFRS tertentu
dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar.
5.
Not
adopted at all
Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Terdapat
3 tahapan dalam melakukan adopsi IFRS di Indonesia :
Sumber : Prihadi, 2011
1.
Tahap Adopsi (2008 –
2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur
yang diperlukan, dan evaluasi
terhadap PSAK yang berlaku.
2.
Tahap Persiapan Akhir
(2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian
terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan
penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3.
Tahap Implementasi
(2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara
bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK
secara komprehensif.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah kerangka acuan dalam prosedur yang
berkaitan dengan penyajian laporan keuangan.PSAK saat ini menjadi peraturan
yang mengikat, agar pengertian yang ada menjadi tidak bias pada suatu pos
laporan keuangan.PSAK menjadi standar yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan.
Pendahuluan dan
Kerangka Dasar (IAS 1; PSAK 1)
No.
|
Perbedaan
|
IFRS
|
PSAK
|
Efek Konvergensi
|
1
|
Cangkupan pengaturan
|
Desain IFRS diperuntukan untuk entitas
yang bersifat profit oriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS
belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
|
SAK diperuntukan untuk Entitas yang
bersifat profit-oriented, Nirlaba, UKM, dan perusahaan berbasis syariah.
|
Akan ada penerapan standar yang bersifat
setengah-setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah
|
2
|
Kerangka Dasar
|
Menungkinkan penilaian aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan
disajikan dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)
|
Sama seperti IFRS, PSAK memberikan
alternative penggunaan nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly
stated” (kerangka dasar par 46)
|
|
3
|
Pernyataan kepatuhan akan standar
|
Entitas harus membuat pernytaan eksplisit
tentang kepatuhan akan standar IFRS
|
Entitas tidak harus membuat pernyataan
kepatuhan akan SAK
|
Harus dibuat pernyataan eksplisit akan
kepatuhan pada PSAK di CALK
|
4
|
Prinsip Keteapan Waktu (Timeliness)
|
Tidak diatur secara khusus kapan entitas
menyajikan laporan keuangan
|
Dianjurkan agar entitas menyajikan
laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
|
Perlunya penyusuaian aturan terkait
dengan kewajiban entitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam
menyampaikan SPT Tahunan paling lambat tanggal 31 maret untuk WP Orang
Pribadi dan 30 April untuk WP Badan
|
5
|
Basis Standar
|
Menganut standar akuntansi berbasis
prinsip untuk meningkatkan transparansi, akuntabiliotas, dan keterbantingan
laporan keuangan antar entitas secara global.
|
Menganut standar akuntansi berbasis
aturan.
|
|
6
|
Prinsip Konservatif
|
Tidak lagi mengakui prinsip konservatif,
namun diganti dengan prinsip kehati-hatian
|
Masih mengakui prinsip konservatif
|
|
Pengungkapan dan Penyajian Laporan
Keuangan ( IAS 1; PSAK 1 REV 1998)
No.
|
Perbedaan
|
IFRS
|
PSAK
|
Efek Konvergensi
|
||||||||
1
|
Komponen Laporan Keuangan yang Lengkap
|
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri
atas:
· Laporan posisi keuangan (neraca)
· Laporan laba rugi komprehensif
· Laporan perubahan ekuitas
· Catatan atas laporan keuangan
· Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan penyajian
retrospektif terhadap penerapan kebijakan akuntansi
|
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri
atas:
· Neraca
· Laporan laba rugi
· Laporan perubahan ekuitas
· Laporan arus kas
· Catatan atas laporan keuangan
|
|
||||||||
2
|
Pengungkapan dalam Laporan Posisi
Keuamgan (Neraca)
|
Berdasarkan ilustrasi IFRS:
|
Berdasar PSAK:
|
|
||||||||
3
|
Istilah Minority Interest
|
Istilah minority interest (hak minoritas)
diganti menjadi non controlling interet (hak non pengendali) dan disajikan
dalam Laporan perubahan ekuitas.
|
Menggunakan istilah hak minoritas
|
|
||||||||
4
|
Pos luar biasa (extraordinary item)
|
Tidak mengenal istilah pos luar biasa
(extraordinary item)
|
Masih memakai istilah pos luar biasa (
extraordinary item)
|
|
||||||||
5
|
Penyajian liabilitas jangka panjang yang
akan dibiayai kembali
|
Liabilitas jangka panjang disajikan
sebagai disajikan sebagai liabilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo
dalam 12 bulan meskipun perjanjian pembiayaan kembali sudah selesai setelah
periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
|
Tetap disajikan sebagai liabitas jangka
panjang
|
|
PERSEDIAAN (IAS 2; PSAK 14 REV 2008)
No
|
PERBEDAAN
|
IFRS
|
PSAK
|
Efek
Konvergensi
|
1
|
Pengukuran biaya
|
Pengukuran persediaan
berdasarkan biaya
atau net realizable
value (nilai realisasi
bersih) mana yang
lebih rendah
|
Sama dengan IFRS,
Persediaan harus
diukur berdasarkan
biaya atau
nilai realisasi neto,
mana yang lebih
rendah.
|
|
2
|
Penggunaan
Metode LIFO
|
IFRS melarang
penggunaan metode
LIFO (Last In First
Out). Hanya boleh
menggunakan metode FIFO atau rata-rata tertimbang
|
Dalam PSAK No 14
Rev 1994, penggunaan metode LIFO masih
diperbolehkan.
Namun dalam Revisi
tahun 2008 penggunaan metode LIFO sudah dilarang. Hanya digunakan metode
FIFO (First in First Out) / rata-rata terimbang.
|
Diperlukan
penyesuaian aturan
terhadap pelarangan metode LIFO dalam
konteks perpajakan
|
Daftar
Pustaka
Choi, Frederick D.
S., dan Gary K. M. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba
Empat.
Hans
Kartikahadi, dkk. (2012). Akuntansi
Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat
Prihadi,
Toto. 2011. Buku Praktis Memahami Laporan
Keuangan Sesuai Dengan IFRS Dan PSAK. Jakarta : PPM Manajemen.
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/.../SAK-ETAP-DETIL-12092014.pptx Diakses : 05 juni
2015 pukul 13.
https://www.academia.edu/9072219/Perbedaan_SAK_ETAP_dengan_PSAK_umum
Diakses : 05 juni 2015 pukul 14.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar